Pada
awalnya, kami mengawali langkah mengusung nama Jolali dengan spirit dan
idealisme untuk membuat alternatif cendera mata khas Semarang (selain
beragam kuliner yang selama ini dikenal khalayak), yakni berupa kaos
oblong bergambar visualisasi berbagai
sisi Kota Semarang. Namun pada perkembangannya, meskipun respon pasar
terhadap kaos produksi Jolali relatif cukup menggembirakan (dengan
repeat produk berkali-kali), ternyata justru lini pemesanan-lah yang
tumbuh lebih pesat dan menopang lebih dari dua pertiga omzet usaha kami.
Hal ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari kenyataan bahwa Kota
Semarang -setidaknya hingga saat ini- bukanlah kota destinasi wisata.
Kota ini lebih dikenal sebagai kota perdagangan, dan dalam konteks
kepariwisataan, tak lebih dari sekedar kota transit bagi pelancong yang
hendak berwisata ke Yogyakarta, Solo, Borobudur, atau Karimunjawa.
Karena itu, sembari menunggu -dan tentu saja mendukung- stake holder
Kota Semarang membenahi sektor kepariwisataannya, tentu saja berkah dari
lini pemesanan ini sangat kami syukuri.
Di usia yang relatif muda dan
gerai yang terbilang sangat sederhana, Alhamdulillah kami telah mendapat
kepercayaan banyak perusahaan, dari yang berskala rumahan hingga
perusahaan besar beromzet milyaran. Bentuknyapun beragam, mulai dari
kaos berbahan ekonomis, hingga seragam desain khusus dengan kain yang
berharga relatif mahal. Demikian halnya dengan jumlah pesanan, mulai
dari yang dua lusinan (minimal order di Jolali), hingga order berjumlah
ratusan potong, semua kami layani dengan segenap hati dan sepenuh
komitmen, semata-mata untuk memberikan kepuasan kepada para pemesan.
Berikut ini adalah contoh pesanan beberapa klien yang mempercayakan
pembuatan kaos/seragam pada Jolali :
No comments:
Post a Comment